Senin, 06 Februari 2017

cerita kita

             *Senja yg hilang*terik mentari begitu menyengat
urat-urat pesendian diseluruh tubunya penuh keringat membasahi sebagian raut wajanya
di ujung jlan seorang lelaki menyusuri jalanan setapak bebatuan namun seakan ia tak peduli apapun keadaan dirinya hanya untuk sesuap nasi agar bisa menghilangan rasa lapar melilit di perutnya yah zaman sudah merdeka tapi masi banyak yg merasa lapar akan segalanya begitu juga yg lainya.hhh.
langkah demi langkah di ayunkan dalam hatinya penuh harap agar bisa makan untuk hari ini.
dengan nafas tersengal,lelaki itu berhenti sejenak menghilangkan rasa letihnya di sebuah pohon yg tak sebegitu rindangnya..
helaan nafasnya yg takkaruan begitu bergemuruh disetiap tarikan nafasnya sesaat kemudian dia terdiam bisu seribu bahasa...
perlahan air matanya jatuh membasahi pipi keriputnya mungkin dalam hatinya berkata mengapa ini harus terjadi pada dirinya yg hidup harus terbuang diantara anak serta saudara ahh betapa perihnya hatinya bila mengingat perkataan anaknya'bapak aku akan membawa bapak kepanti jompo soalnya saya sibuk tak bisa mengurus bapak,bila saya pergi kerja kekantor
lelaki itu hanya terdiam tanpa mengeluarkan kata sedikitpun dari bibir yg keriput,setitik air mata rak teretahankan perlahan bergulir disudut matanya yg rapuh.
hm semua tinggal kengan menusuk nuansa hati yg dalam & tak akan pernah ia lupakan sampai akhir harus pergi selamanya tinggalkan dunia fana ini.apalah arti seorang lelaki tua yg tak berdaya mungkin hanya menamba beban untuk mereka semua kata hati lelaki itu.
perih bila dikenang sakit kalau ditinggalkan hanyalah takdir yg mungkin mempertemukan mereka suatu saat nanti atau tidak..?!
kelak kita akan jumpa lagi dalam bag_2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar