Minggu, 19 Februari 2017

cerita rakyat tanah banggai

Awal mula terjadinya monosan,solan boine,solan pandong.
Dahulu kala di suatu perkampungan yg dinamakan monosan,masyarakatnya hidup rukun dan damai saling menghargai satu sama lainya.
Di perkampungan itu hiduplah seorang lelaki muda gagah berwibawa namun keseharianya penuh dengan kekurangan alias tidak berharta,keseharian lelaki itu hanyalah manggael(memancing ikan).
Pada suatu hari sepulang dari manggael(bapancing ikan)dia bertemu dengan seorang wanita cantik singkat cerita mereka berdua saling jatuh hati lama kelamaan mereka saling jatuh cinta dan mereka berdua sepakat untuk sehidup semati.
Maka terjadilah penikahan yg meriah, mungkin wanita itu dari orang berada dan cukup terpandang.
Pernikahan diadakan selama tujuh hari tujuh malam pesta yg cukup meriah bukan??!
Dalam pesta itu terjadilah hal yg tak dinginkan
berupa ragam yg dilarang mereka lakukan mabuk zina dll
sudah mereka lakukan maka Allah menurunkan azab yg tak disangka-sangka angin puting beliung,halilintar sambar menyambar menghancukan semua yang ada.
Melihat keadaan sangat mengerikan itu lelaki serta pengantinya pergi meninggalkan pekampungan itu dengan kesaktian pemuda itu dengan sekejab mereka tlah berada di tepi pantai & menaiki perahu berlalu tinggalkan perkampungan yg tlah pora-poranda.
Namun malang bagi sepasang kekasih itu perahu yg mereka tumpangi sampai ditengah lautan sol(bocor)& terbelah  menjadi dua,melihat keadaan yg sangat memprihatinkan sang gadis berpesan pada kekasihnya'bila kita ditakdikan menjadi sesuatu maka terjadalih,pasrah akan semua itu lalu pengantin itu melompat kelaut,sedih bercampur sayang kepada kekasihnya lelaki itu memanggil-manggil !!" Boyine !!! boyine !!! art (wanitaku), dan sampai sekarang ceritra ini,masih di desas desukan.
Dan di namakan solan boyine(perahu yg tenggelam bersama seorang wanita).
Kita belum sampai di penghujung ceritanya,setelah ditinggalkan sang kekasihnya.
Sebelum pemuda itu ikut terjun kelaut lalu dia berkata suatu hari nanti ceritaku ini semoga tak akan ikut tenggelam besamaku lalu ia melemparkan pendayungnya sekuat tenaganya dan hampir sampai kedaratan dan dia berkata kuberinama kau solan art (pendayung,perahu yg tenggelam) pandong art (dayung yg di lemparkan) dan sekarang telah menjadi reff(batu batu karang) kita bisa melihatnya kalau menaiki perahu kalau melewati perkampungan yg dinamakan lipulalongo art kam(tersembunyi).wallahuallambissawab.
Sekian dulu ceritranya.!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar